27 Maret 2013

Catatan Kaki (Footnote)


Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan yang ditempatkan pada kaki halaman tulisan yang bersangkutan (Keraf, 2004: 218)


Macam catatan kaki:

  • Sumber referensi
  • Catatan penjelas
  • Gabungan sumber referensi dan penjelas

Tujuan Catatan Kaki


  • Pembuktian => menunjukkan tempat/sumber bahwa yang disebutkan pada tulisan telah dibuktikan orang lain.
  • Memberi apresiasi => penghargaan, rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya
  • Menyampaikan keterangan tambahan => memperkuat uraian di lura persoalan dalam teks, biasanya berupa: inti cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, penjelasan tidak penting, dan sebagainya.
  • Merujuk bagian lain dalam tulisan => referensi melihat bagian lain dalam tulisannya, biasanya dengan singkatan-singkatan tertentu


Prinsip Catatan Kaki

  1. Penggunakan nomor urut penunjukkan yang sama, baik dalam teks maupun dalam catatan kaki, dituliskan ½ spasi ke atas
  2. Nomor urut penunjukkan berlaku untuk seluruh tulisan, tidak per halaman
  3. Ikuti aturan teknis pembuatan catatan kaki yang berlaku

Teknik Pembuatan Catatan Kaki

  • Harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah halaman tulisan
  • Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman
  • Beri nomor penunjukkan di bawah garis dgn jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan 
  • Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan
  • Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama 
  • Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama

Unsur dalam Catatan Kaki Sumber Referensi

  • Pengarang
  • Judul
  • Data publikasi
  • Nomor halaman
Contohnya:
¹Lightstone Caroll, Configuration on the Art, New York: Harper Lid., 2000, Jilid I, hlm 32.

Singkatan dalam Catatan Kaki

  • ibid.
  • op. cit.
  • loc. cit.
  • Singkatan lain à supra, infra, c. atau ca., ms., et.seq. dan sebagainya

Ibid.

  • Singkatan dari kata ibidem (bahasa Latin) yang artinya ‘pada tempat yang sama’
  • Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian terdahulu tanpa diselingi sumber lain.
  • Jika yang dikutip halamannya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup kata ibid.
  • Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka kata ibid. diikuti halaman …
  • Kata ibid. biasanya dituliskan dengan huruf miring atau digarisbawahi


Op. Cit.

  • Singkatan dari Opere Citato (bahasa Latin) yang artinya ‘pada karya yang telah dikutip’
  • Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain
  • Halaman yang dikutip BERBEDA
  • Penulisannya: nama pengarang, op.cit., nomor halaman
  • Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya

Loc. Cit.

  • Singkatan dari Loco Citato (bahasa Latin) yang artinya ‘pada tempat yang telah dikutip’
  • Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain
  • Halaman yang dikutip SAMA
  • Penulisannya: nama pengarang, loc.cit., nomor halaman
  • Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya

Beberapa Contoh

¹ Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, Jakarta: Diona, 2005, hlm. 55.
² Ibid.
³ Ibid. hlm. 63
4 Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati, Yogyakarta: Viro Bolio, 2004, hlm. 34
5 Batubara, loc. cit.
6 Batubara, op. cit. hlm 90

Singkatan lainnya

  • Supra => di atas, sudah terdapat lebih dulu pada teks yang sama
  • Infra => di bawah, lihat artikel/tulisan yang sama di bawah
  • c. atau ca. => singkatan circa yang artinya kira-kira/sekitar untuk tahun yang meragukan
  • Cap atau chap à singkatan caput (Latin) atau chapter (Ing.) yang berarti bab
  • Et.seq => singkatan et sequens artinya halaman-halaman berikutnya
  • Passim => tersebar sana-sini, kompilasi
  • C.f. atau conf. => bandingkan dengan

20 Maret 2013

Kutipan


Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan.

Tujuan: pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

Fungsi:
·         Landasan teori.
·         Penguat pendapat penulis.
·         Penjelasan suatu uraian.
·         Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip:
1.      Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2.      Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.      Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4.      Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung.
5.      Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung.
6.      Teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

Prinsip Mengutip
a.      Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, penulis harus memberi keterangan.
            Contoh:
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
            Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
            Cara memperbaikinya:
            1) ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
            2) ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’
                 [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
b.      Menghilangkan bagian kutipan
Diperkenankan menghilangkan bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
            Cara:
1.      Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi.
2.      Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai ke margin kanan).

Jenis Kutipan
  1. Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
  2. Kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil inti sarinya saja.
  3. Kutipan pada catatan kaki.
  4. Kutipan atas ucapan lisan.
  5. Kutipan dalam kutipan .
  6. Kutipan langsung pada materi.

Cara Mengutip
a.      Kutipan Langsung,
1.      Yang tidak lebih dari empat baris:
a.      Kutipan diintegrasikan dengan teks.
b.      Jarak antar baris kutipan dua spasi.
c.       Kutipan diapit dengan tanda kutip.
d.      Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
2.      Yang lebih dari empat baris:
a.      kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
b.      Jarak antar baris kutipan satu spasi.
c.       Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
d.      Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
e.      Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1).
b.      Kutipan tak langsung
1.      Kutipan diintegrasikan dengan teks.
2.      Jarak antar baris kutipan spasi rangkap.
3.      Kutipan tidak diapit tanda kutip.
4.      Sesudah selesai diberi sumber kutipan.
c.       Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
  1. Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.
e.      Kutipan dalam kutipan
            Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
1.      Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
2.      Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
f.        Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”

Catatan: Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.


Contoh-contoh Kutipan:

Kutipan Langsung
1.      “Dan di antara manusia ada yang mengorbankan dirinya untuk meraih ridha Allah SWT. Dan adalah Allah Maha Penyantun terhadap hamba hamba-Nya”. (Al-Baqarah:207).
2.      “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).
3.      Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
4.      Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).
5.      Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3)

Kutipan Tidak Langsung
1.      Alqur’an memerintahkan umat islam agar menggunakan akalnya dalam mengamati hakikat alam semesta. Perintah semacam itu di antaranya termaktub dalam surrah arrum [30] ayat 22.
2.      Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).
3.      Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).
4.      Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
5.      Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).